Apendic Acuta (1)

Siang itu saya ngeyel dan ngotot minta pulang. Tak menyangka dan lebih tepatnya tak terima kalau hasil USG saya positif usus buntu. Seketika dokter menyarankan persiapan operasi. Ketika hasil sudah di tangan, saya mulai pikir-pikir. Menatap nanar wajah ami yang waktu itu mengantar dan memaksa ke rumah sakit. Berbagai bayangan buruk dan pikiran negatif bermunculan di kepala. Sesenggukan menangis di bahu ami dan berharap semua akan baik-baik saja.

Ah… sudahlah, mari kita lanjutkan nanti saja

6 thoughts on “Apendic Acuta (1)

Leave a comment